Kamis, 29 Oktober 2009

Catatan Jalalludin Rummi

Meninggalkan keinginan
Keinginan ingin menjadi yang terbaik dalam hidup, keinginan untuk slalu sukses, keinginan untuk memiliki jabatan yang tinggi, keinginan untuk dihormati, disanjung, dipuji, dipuja, banyak harta, keinginan untuk mendapatkan kemuliaan, keinginan untuk slalu berhasil dan masih banyak lagi keinginan2. semua keinginan itu merupakan belenggu diri manusia. Keinginan2 itu yang membuat kita mencintai dunia secara berlebihan dan meninggalkan jalan kita yang sebenarnya, yaitu jalan untuk menghambakan diri kepada Allah, Sang Pencipta Alam yang Maha Tunggal.
Keinginan merupakan tabiat manusia yang telah tertanam dalam diri setiap insan. Jalan sufi merupakan jalan yang hanya “berpatokan” pada Allah, jika ada keinginan pada mereka, itu merupakan “hadiah” dari “Sang Kekasih” dan mereka akan melakukan yang terbaik, tidak mengenal kata putus asa, lelah, sedih dan kata2 “negatif” lainnya. Keinginan itu berdasarkan hanya keikhlasan dan cinta.
Keinginan yang menyebabkan kesengsaraan manusia, sebagian besar manusia melakukan apa saja berdasarkan kehendak “naluri hewani” sehingga dia slalu berbuat kerusakan di bumi. Diakhir zaman ini, orang melakukan “kerusakan” , dia katakan itu adalah titah atau perintah dari Tuhan. Dia tidak menggunakan hati sebagai “penyaring” dari hal2 yang tidak boleh dilakukan. Dia terperangka “jebakan” Tuhan.
“apapun yang kau dengar dan katakan tentang cinta itu hanyalah kulit, sebab inti dari cinta adalah sebuah rahasia yang tak terungkap”. (Jalaluddin Rummi).
Selama manusia masih memiliki “keinginan2 duniawi”, selama itu pula “kesengsaraan” tidak akan pernah terlepas. Meskipun banyak orang yang mengatakan tentang cinta, cinta itu hanyalah kulit yang tak berarti apa2 karena “termakan” oleh keinginan 2 semu dunia. Kita mengatakan lebih dekat dengan Tuhan tapi sesungguhnya tidak. Kita tidak maju juga tidak mundur, kita berada di titik awal antara maju dan mundur. Sesungguhnya kita sering berada dalam “lingkaran jebakan” Tuhan. Hati manusia yang beriman adalah Singgasana Kemuliaan Tuhan “.
“jika kau ingin mengakhiri kesengsaraan-mu, carilah juga untuk hilangkan kearifan2 yang lahir dari angan2 manusia yang kekurangan cahaya limpahan rahmat Tuhan. Kearifan dunia memperbesar keraguan, kearifan iman membawa-mu bebas ke dalam langit”.(Jalaluddin Rummi)…

Tidak ada komentar: