Kamis, 29 Oktober 2009

Catatan Jalalludin Rummi

Meninggalkan keinginan
Keinginan ingin menjadi yang terbaik dalam hidup, keinginan untuk slalu sukses, keinginan untuk memiliki jabatan yang tinggi, keinginan untuk dihormati, disanjung, dipuji, dipuja, banyak harta, keinginan untuk mendapatkan kemuliaan, keinginan untuk slalu berhasil dan masih banyak lagi keinginan2. semua keinginan itu merupakan belenggu diri manusia. Keinginan2 itu yang membuat kita mencintai dunia secara berlebihan dan meninggalkan jalan kita yang sebenarnya, yaitu jalan untuk menghambakan diri kepada Allah, Sang Pencipta Alam yang Maha Tunggal.
Keinginan merupakan tabiat manusia yang telah tertanam dalam diri setiap insan. Jalan sufi merupakan jalan yang hanya “berpatokan” pada Allah, jika ada keinginan pada mereka, itu merupakan “hadiah” dari “Sang Kekasih” dan mereka akan melakukan yang terbaik, tidak mengenal kata putus asa, lelah, sedih dan kata2 “negatif” lainnya. Keinginan itu berdasarkan hanya keikhlasan dan cinta.
Keinginan yang menyebabkan kesengsaraan manusia, sebagian besar manusia melakukan apa saja berdasarkan kehendak “naluri hewani” sehingga dia slalu berbuat kerusakan di bumi. Diakhir zaman ini, orang melakukan “kerusakan” , dia katakan itu adalah titah atau perintah dari Tuhan. Dia tidak menggunakan hati sebagai “penyaring” dari hal2 yang tidak boleh dilakukan. Dia terperangka “jebakan” Tuhan.
“apapun yang kau dengar dan katakan tentang cinta itu hanyalah kulit, sebab inti dari cinta adalah sebuah rahasia yang tak terungkap”. (Jalaluddin Rummi).
Selama manusia masih memiliki “keinginan2 duniawi”, selama itu pula “kesengsaraan” tidak akan pernah terlepas. Meskipun banyak orang yang mengatakan tentang cinta, cinta itu hanyalah kulit yang tak berarti apa2 karena “termakan” oleh keinginan 2 semu dunia. Kita mengatakan lebih dekat dengan Tuhan tapi sesungguhnya tidak. Kita tidak maju juga tidak mundur, kita berada di titik awal antara maju dan mundur. Sesungguhnya kita sering berada dalam “lingkaran jebakan” Tuhan. Hati manusia yang beriman adalah Singgasana Kemuliaan Tuhan “.
“jika kau ingin mengakhiri kesengsaraan-mu, carilah juga untuk hilangkan kearifan2 yang lahir dari angan2 manusia yang kekurangan cahaya limpahan rahmat Tuhan. Kearifan dunia memperbesar keraguan, kearifan iman membawa-mu bebas ke dalam langit”.(Jalaluddin Rummi)…

GAYA CINTA ALA JALALLUDIN RUMMI

Syair Jalaludin Rumi
salah seorang sufi yang terkenal namanya sampai saat ini,syair syairnya sangat indah dan sampai pada tujuannya. Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan, Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih yang abadi.
Dia adalah orang yang Saya cintai, dia begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna. Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya
Kearifan Cinta
CINTA yang dibangkitkanoleh khayalan yang salahdan tidak pada tempatnyabisa saja menghantarkannyapada keadaan ekstasi.Namun kenikmatan itu,jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnyakekasih yang sedar akan hadirnya seseorang
Nafsu
Nafsumu itu ibu segala berhalaBerhala kebedaan ular sawaBerhala keruhanian nagaItu ibarat perumpamaannyaMudah sekali memecah berhalaKalau diketuk hancurlah iaWalau batu walaupun bataWalau ular walaupun nagaTapi bukan mudah mengalahkan nafsuJika hendak tahu bentuk nafsuBacalah neraka dengan tujuh pintuDari nafsu keluar ma’siat setiap waktu.mencintainya inisebagaimana kenikmatan lelakiyang memeluk tugu batudi dalam kegelapan sambil menangis dan meratap.Meskipun dia merasa nikmatkerana berfikir bahawa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapijelas tidak senikmatorang yang memeluk kekasih sebenarnyakekasih yang hidup dan sedar.
Cinta
“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilihjalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiaporang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasihyang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, diabegitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yangtidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia danmereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jikakalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
Kekasih
Tentang seseorang di pintu Sang Kekasihdan mengetuk. Ada suara bertanya, “Siapa di sana?”Dia menjawab, “Ini Aku.”Sang suara berkata, “Tak ada ruang untuk Aku dan Kamu.”Pintu tetap tertutupSetelah setahun kesunyian dan kehilangan, dia kembalidan mengetuk lagi. Suara dari dalam bertanya, “Siapa di sana?”Dia berkata, “Inilah Engkau.”Maka, sang pintu pun terbuka untuknya.
Mujahadah dan Makrifat
Makrifat itu pengenalan jiwaMengenal jiwa dan mengenal TuhannyaMengenal dengan sejelas jelasnyaTidak kabur tapi jelas nyataMujahadah itu perjuangan dan usahaMakrifat itu menuai hasilnyaMujahadah itu dalam perjalananMakrifat itu matlamat tujuanMakrifat itu pembuka rahsiaMakrifat itu sendiri rasaMakrifat itu sagunyaMujahadah itu memecah ruyungnya.
Saatnya Untuk Pulang
Malam larut, malam memulai hujaninilah saatnya untuk kembali pulang.Kita sudah cukup jauh mengembaramenjelajah rumah-rumah kosong.Aku tahu: teramat menggoda untuk tinggal sajadan bertemu orang-orang baru ini.Aku tahu: bahkan lebih pantasuntuk menuntaskan malam di sini bersama mereka,tapi aku hanya ingin kembali pulang.Sudah kita lihat cukup destinasi indahdengan isyarat dalam ucap merekaInilah Rumah Tuhan. Melihatbutir padi seperti perangai semut,tanpa ingin memanennya. Biar tinggalkan sajasapi menggembala sendiri dan kita pergike sana: ke tempat semua orang sungguh menujuke sana: ke tempat kita leluasa melangkah telanjang.
Kau dan Aku
Bahagia saat kita duduk di pendapa, kau dan aku,Dua sosok dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku.Harum semak dan nyanyi burung menebarkan kehidupanPada saat kita memasuki taman, kau dan aku.Bintang-bintang yang beredar sengaja menatap kita lama-lama;Bagai bulan kita bagikan cahaya terang bagi mereka.Kau dan aku, yang tak terpisahkan lagi, menyatu dalam nikmat tertinggi,Bebas dari cakap orang, kau dan aku.Semua burung yang terbang di langit mengidap iriLantaran kita tertawa-tawa riang sekali, kau dan aku.Sungguh ajaib, kau dan aku, yang duduk bersama di sudut rahasia,Pada saat yang sama berada di Iraq dan Khorasan, kau dan aku.Cinta
CINTA yang dibangkitkanoleh khayalan yang salahdan tidak pada tempatnyabisa saja menghantarkannyapada keadaan ekstasi.Kau sudah banyak menderitaTetapi kau masih terbalut tirai’Karena kematian adalah pokok segalaDan kau belum memenuhinyaDeritamu tak kan habis sebelum kau ‘Mati’Kau tak kan meraih atap tanpa menyelesaikan anak tanggaKetika dua dari seratus anak tangga hilangKau terlarang menginjak atapBila tali kehilangan satu elo dari seratusKau tak kan mampu memasukkan air sumur ke dalam timbaHai Amir, kau tak kan dapat menghancurkan perahuSebelum kau letakan “mann” terakhir…Perahu yang sudah hancur berpuing-puingAkan menjadi matahari di LazuardiKarena kau belum ‘Mati’,Maka deritamu berkepanjanganHai Lilin dari Tiraz, padamkan dirimu di waktu fajarKetahuilah mentari dunia akan tersembunyiSebelum gemintang bersembunyiArahkan tombakmu pada dirimuLalu ‘Hancurkan’lah dirimuKarena mata jasadmu seperti kapas di telingamu…Wahai mereka yang memiliki ketulusan…Jika ingin terbuka ‘tirai’Pilihlah ‘Kematian’ dan sobekkan ‘tirai’Bukanlah karena ‘Kematian’ itu kau akan masuk ke kuburanAkan tetapi karena ‘Kematian’ adalah PerubahanUntuk masuk ke dalam Cahaya…Ketika manusia menjadi dewasa, matilah masa kecilnyaKetika menjadi Rumi, lepaslah celupan Habsyi-nyaKetika tanah menjadi emas, tak tersisa lagi tembikarKetika derita menjadi bahagia, tak tersisa lagi duri nestapa…
Kau dan Aku
Nikmati waktu selagi kita duduk di punjung, Kau dan Aku;Dalam dua bentuk dan dua wajah — dengan satu jiwa,Kau dan Aku.Warna-warni taman dan nyanyian burung memberi obat keabadianSeketika kita menuju ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku.Bintang-bintang Surga keluar memandang kita –Kita akan menunjukkan Bulan pada mereka, Kau dan Aku.Kau dan Aku, dengan tiada ‘Kau’ atau ‘Aku’,akan menjadi satu melalui rasa kita;Bahagia, aman dari omong-kosong, Kau dan Aku.Burung nuri yang ceria dari surga akan iri pada kita –Ketika kita akan tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku.Ini aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sini …Keduanya dalam satu nafas di Iraq, dan di Khurasan –
Kau dan Aku.
Tindakan Dan Kata-KataAku memberi orang-orangapa yang mereka inginkan.Aku membawakan sajak kerana merekamenyukainya sebagai hiburan.Di negaraku, orang tidak menyukai puisi.Sudah lama aku mencari orang yangmenginginkan tindakan, tetapimereka semua ingin kata-kata.Aku siap menunjukkan tindakan pada kalian;tetapi tidak seorang pun akan menyikapinya.Maka aku hadirkan padamu — kata-kata.Ketidakpedulian yang bodohakhirnya membahayakan,Bagaimanapun hatinya satu denganmu.
Menyatu Dalam Cinta
Berpisah dari Layla, Majnun jatuh sakit. Badan semakin lemah, sementara suhu badan semakin tinggi.Para tabib menyarankan bedah, “Sebagian darah dia harus dikeluarkan, sehinggu suhu badan menurun.”Majnun menolak, “Jangan, jangan melakukan bedah terhadap saya.”Para tabib pun bingung, “Kamu takut? padahal selama ini kamu masuk-keluar hutan seorang diri. Tidak takut menjadi mangsa macan, tuyul atau binatang buas lainnya. Lalu kenapa takut sama pisau bedah?”“Tidak, bukan pisau bedah itu yang kutakuti,” jawab Majnun.“Lalu, apa yang kau takuti?”“Jangan-jangan pisau bedah itu menyakiti Layla.”“Menyakiti Layla? Mana bisa? Yangn dibedah badanmu.”“Justru itu. Layla berada di dalam setiap bagian tubuhku. Mereka yang berjiwa cerah tak akan melihat perbedaan antara aku dan Layla.”
‘Mati’ sebelum Engkau Mati
Tafsiran Muutu Qabla anta Muutu : Rumi(’Mati’ sebelum Engkau Mati)Kau sudah banyak menderitaTetapi kau masih terbalut tirai’Karena kematian adalah pokok segalaDan kau belum memenuhinyaDeritamu tak kan habis sebelum kau ‘Mati’Kau tak kan meraih atap tanpa menyelesaikan anak tanggaKetika dua dari seratus anak tangga hilangKau terlarang menginjak atapBila tali kehilangan satu elo dari seratusKau tak kan mampu memasukkan air sumur ke dalam timbaHai Amir, kau tak kan dapat menghancurkan perahuSebelum kau letakan “mann” terakhir…Perahu yang sudah hancur berpuing-puingAkan menjadi matahari di LazuardiKarena kau belum ‘Mati’,Maka deritamu berkepanjanganHai Lilin dari Tiraz, padamkan dirimu di waktu fajarKetahuilah mentari dunia akan tersembunyiSebelum gemintang bersembunyiArahkan tombakmu pada dirimuLalu ‘Hancurkan’lah dirimuKarena mata jasadmu seperti kapas di telingamu…Wahai mereka yang memiliki ketulusan…Jika ingin terbuka ‘tirai’Pilihlah ‘Kematian’ dan sobekkan ‘tirai’Bukanlah karena ‘Kematian’ itu kau akan masuk ke kuburanAkan tetapi karena ‘Kematian’ adalah PerubahanUntuk masuk ke dalam Cahaya…Ketika manusia menjadi dewasa, matilah masa kecilnyaKetika menjadi Rumi, lepaslah celupan Habsyi-nyaKetika tanah menjadi emas, tak tersisa lagi tembikarKetika derita menjadi bahagia, tak tersisa lagi duri nestapa…
Kembali Pada Tuhan
Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.Begitulah caranya!Jika engkau hanya mampu merangkak,maka merangkaklah kepadaNya!Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,maka tetaplah persembahkan doamuyang kering, munafik dan tanpa keyakinan;kerana Tuhan, dengan rahmatNyaakan tetap menerima mata wang palsumu!Jika engkau masih mempunyaiseratus keraguan mengenai Tuhan,maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.Begitulah caranya!Wahai pejalan!Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,ayuhlah datang, dan datanglah lagi!Kerana Tuhan telah berfirman:“Ketika engkau melambung ke angkasaataupun terpuruk ke dalam jurang,ingatlah kepadaKu,kerana Akulah jalan itu.”Empat Lelaki Dan PenterjemahEmpat orang diberi sekeping wang.Pertama adalah orang Persia, ia berkata, “Aku akan membeli anggur.”Kedua adalah orang Arab, ia berkata, “Tidak, kerana aku ingin inab.”Ketiga adalah orang Turki, ia berkata, “Aku tidak ingin inab, aku ingin uzum.”Keempat adalah orang Yunani, ia berkata, “Aku ingin stafil.”Kerana mereka tidak tahu erti nama-nama tersebut, mereka mulai bertengkar. Mereka memang sudah mendapat informasi, tetapi tanpa pengetahuan.Orang bijak yang memperhatikan mereka berkata, “Aku tidak dapat memenuhi semua keinginan kalian, hanya dengan sekeping wang yang sama. Jika kalian jujur percayalah kepadaku, sekeping wang kalian akan menjadi empat; dan keempatnya akan menjadi satu.”Mereka pun tahu bahawa sebenarnya keempatnya dalam bahasa masing-masing, menginginkan benda yang sama, buah anggur.
Jalan i
Jalan sudah ditandai.Jika menyimpang darinya,kau akan binasa.Jika mencuba mengganggu tanda-tanda jalan tersebut,kau melakukan perbuatan syaitan.
Siapa Di Pintuku?
Katanya, “siapa di pintuku?”Jawabku,”hamba-Mu yang lata,”Katanya, “urusan apa yang kamu punya?”Jawabku, ” ‘tuk mencumbu-Mu ya Rabb,”Katanya,”berapa lama bakal kau kembara?”Jawabku,”sampai Kau cegat daku,”Katanya,”berapa lama kau didihkan di api?”Jawabku, “sampai diriku murni,”“Inilah sumpah cintakuDemi Cinta semataKutinggalkan harta dan kuasa.”Katanya, “kamu buktikan kasusmuTapi, kamu takpunya saksi,”Kataku,”Tangisku, saksikuwajah pasiku, saksiku,”Katanya, saksimu takpunya sahsiahmatamu membasah ‘tuk dilihat.”Jawabku,”atas kerahiman, adil-MuMataku cerah dan tanpa salah,”Katanya,”Apa yang kaucari?”Jawabku, “Kamu! ‘tuk jadi rekan dampinganku,”Katanya, “apa yang kamu mau dariku,”Jawabku,”Kemuliaan, kemesraanmu,”Katanya,”Siapa teman sekembaramu?”Jawabku,”Ingatan kepada-Mu, O Sang Raja,”Katanya, “Apa yang membuatmu ke mari?”Jawabku,”Kelezatan anggur-Mu,”Katanya, “Apa yang membuatmu puas?”Jawabku, “Dampingan-Mu Sang Maharaja”Katanya,”Apa yang kamu temui di sini?”Jawabku, “Seratus keajaiban,”Katanya,”Mengapa istana ditinggal porakperanda?”Jawabku,”Mereka takutkan perampok,”Katanya, “Siapa perampok itu?”jawabku,” Seseorang yang lari dari-Mu,”Katanya,”Tidak adakah keselamatan di situ?”Jawabku,”Dengan hadirnya Cinta-Mu,”Katanya,” Apa faedah yang kamu terima dari kehidupan?”Jawabku,”Dengan jujur kepada diriku,”Kini masa untuk menyepi.Kalau kukatakan padamu tentang intisari sebenarnyaKau bakal terbang, dirimu akan sirnaDan tiada pintu, tiada bumbung dapat menarikmu kembali.
Bahagia Sejenak
Bahagia sejenakkamu dan aku duduk di serambikita dua, tapi satu roh, kamu dan akukita rasa aliran air kehidupan di sinikamu dan aku dengan keindahan tamandan burungburung bernyanyibintangbintang menatap kitadan kita menanyakan mereka‘gimana mau menjadi bulan sabit kecilkamu dan aku bukan diri, bakal menyatutakberasingan, betapa spekulasi kamu dan aku.tiong syorgawi bakal retakkan gulawaktu kita tertawa bersama, kamu dan akudalam satu bentuk di muka bumi inidan dalam bentuk lain di bumi manisdi kebebasan waktu yang tak tecatat
Tanpa Cinta, Segalanya Tak Bernilai
Jika engkau bukan seorang pencinta, maka jangan pandang hidupmu adalah hidup. Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan dihitung pada Hari Perhitungan nanti. Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta, akan menjelma menjadi wajah yang memalukan dihadapanNya.Burung-burung Kesedaran telah turun dari langit dan terikat pada bumi sepanjang dua atau tiga hari. Mereka merupakan bintang-bintang di langit agama yang dikirim dari langit ke bumi. Demikian pentingnya Penyatuan dengan Allah dan betapa menderitanya Keterpisahan denganNya.Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting dalam zikir hari yang kau gerakkan dari Persatuan. Lihatlah pepohonan ini ! Semuanya gembira bagaikan sekumpulan kebahagiaan. Tetapi wahai bunga ungu, mengapakah engkau larut dalam kepedihan ? Sang lili berbisik pada kuncup : “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau telah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.”Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati adalah melalui Kerendahan Hati. Hingga dia akan sampai pada jawaban “YA” dalam pertanyaan : “Bukankah Aku ini Rabbmu ?”“Kisah Keajaiban Cinta”
Kamu pipa air yang kering dan aku hujannya/kamu kota yang hancur dan aku arsiteknya/tanpa khidmat padaku sang mentari suka cita/kamu takkan pernah mencicipi bahagia.Apa Yang mesti Ku lakukan
Apa yang mesti kulakukan, O Muslim? Aku tak mengenal didiku sendiriAku bukan Kristen, bukan Yahudi, bukan Gabar, bukan MuslimAku bukan dari Timur, bukan dari Barat, bukan dari darat, bukan dari laut,Aku bukan dari alam, bukan dari langit berputar,Aku bukan dari tanah, bukan dari air, bukan dari udara, bukan dari api,Aku bukan dari cahaya, bukan dari debu, bukan dari wujud dan bukan dari halAku bukan dari India, bukan dari Cina, bukan dari Bulgaria, bukan dari Saqsin,Aku bukan dari Kerajaan Iraq, bukan dari negeri Korazan.Aku bukan dari dunia ini ataupun dari akhirat, bukan dari Syurga ataupun NerakaAku bukan dari Adam, bukan dari Hawa, bukan dari Firdaus bukan dari RizwanTempatku adalah Tanpa tempat, jejakku adalah tak berjejakIni bukan raga dan jiwa, sebab aku milik jiwa KekasihTelah ku buang anggapan ganda, kulihat dua dunia ini esaEsa yang kucari, Esa yang kutahu, Esa yang kulihat, Esa yang ku panggilIa yang pertama, Ia yang terakhir, Ia yang lahir, Ia yang bathinTidak ada yang kuketahui kecuali :Ya Hu” dan “Ya man Hu”Aku mabuk oleh piala Cinta, dua dunia lewat tanpa kutahuAku tak berbuat apa pun kecuali mabuk gila-gilaanKalau sekali saja aku seminit tanpa kau,Saat itu aku pasti menyesali hidupkuJika sekali di dunia ini aku pernah sejenak senyum,Aku akan merambah dua dunia, aku akan menari jaya sepanjang masa.O Syamsi Tabrizi, aku begitu mabok di dunia ini,Tak ada yang bisa kukisahkan lagi, kecuali tentang mabuk dan gila-gilaan.Nubuwah Cinta dari Rumi
Aku mati sebagai mineral dan menjelma tumbuhan,Aku mati sebagai tumbuhan dan terlahir binatang,Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.Kenapa aku mesti takut? Maut tak menyebabkanku berkurang!Namun sekali lagi aku harus mati sebagai manusia,Dan melambung bersama malaikat; dan bahkan setelah menjelma malaikataku harus mati lagi; segalanya kecuali Tuhan, akan lenyap sama sekali.Apabila telah kukorbankan jiwa malaikat ini, Aku akan menjelma sesuatu yang tak terpahami.O,..biarlah diriku tak ada!sebab ketiadaan menyanyikan nada-nada suci, “KepadaNya kita akan kembali.”
Rumi bernyanyi
Ngengat-ngengat, terbakar oleh cahaya obor di wajah Sang Kekasih, adalah pecinta-pecinta yang berdiam di tempat suci.Kalaupun kita dianggap gila atau mabuk, ini karena Pembawa Piala dan Sang Piala.Karena mulutku telah mengunyah Kemanisan-Nya Dalam pandangan yang jelas kulihat Dia berhadap-hadapan.
Warna Agama “Chinese Art and Greek Art”
Rasul pernah berkata, “Ada orang-orang yang melihatkudi dalam cahaya yang sama seperti aku melihat mereka.Kami adalah satu.Walau tak terhubung oleh tali apapun,walau tak menghafal buku dan kebiasaan,kami meminum air kehidupan bersama-sama.”Inilah sebuah kisahtentang misteri yang tersimpan:
Sekelompok Tiongkok mengajak sekelompok Yunanibertengkar tentang siapa dari merekaadalah pelukis yang terhebat.Lalu raja berkata, “Kita buktikan ini dengan debat.”Tiongkok memulai perdebatan.Tapi Yunani hanya diam, mereka tak suka perdebatan.Tiongkok lalu meminta dua ruanganuntuk membuktikan kehebatan lukisan mereka,dua ruang yang saling menghadapterpisah hanya oleh tirai.Tiongkok meminta pada rajabeberapa ratus warna lagi, dengan segala jenisnya.Maka setiap pagi, mereka pergike tempat penyimpanan pewarna kaindan mengambil semua yang ada.Yunani tidak menggunakan warna,“warna bukanlah lukisan kami.”Masuklah mereka ke ruangannyalalu mulai membersihkan dan menggosok dindingnya.Setiap hari, setiap saat, mereka membuatdinding-dindingnya lebih bersih lagi,seperti bersihnya langit yang terbuka.
Ada sebuah jalan yang membawa semua warnamenjadi ‘warna tak lagi ada’. Ketahuilah,seindah-indahnya berbagai jenis warnadi awan dan langit, semua berasal darisempurnanya kesederhanaan matahari dan bulan.Tiongkok telah selesai, dan mereka sangat banggatambur ditabuh dalam kesenangandengan selesainya lukisan agung mereka.Waktu raja memasuki ruangan, terpana diakarena keindahan warna dan seluk-beluknya.Lalu Yunani menarik tirai yang memisahkan ruangan mereka.Dan tampaklah bayangan lukisan Tiongkok dan semua pelukisnyaberkilauan terpantul pada dindingnya yang kini bagaikan cermin bening,seakan mereka hidup di dalam dinding itu.Bahkan lebih indah lagi, karenatampaknya mereka selalu berubah warna.Seni lukis Yunani itulah jalan sufi.Jangan hanya mempelajarinya dari buku.Mereka membuat cintanya bening, dan lebih bening.Tanpa hasrat, tanpa amarah. Dalam kebeningan itumereka menerima dan memantulkan kembalilukisan dari setiap potong waktu,dari dunia ini, dari gemintang, dari tirai penghalang.Mereka mengambil jalan itu ke dalam dirinya,sebagaimana mereka melihatmelalui beningnya Cahayayang juga sedang melihat mereka semua.
dia bernyanyi
Reguklah dalam-dalam cinta duniawi,agar bibirmu mampu mengecapanggur cinta yang lebih suci.
Aku mendengar dan terpikat;ruhku bergegas untuk merengkuhdekapan penerimaan Cinta,karena suara itu begitu manis.Terang Benderang
Kuingin dadaku terbelah oleh perpisahanAgar bisa kuungkapkan derita kerinduan cintaSetiap orang yang jauh dari sumbernyaIngin kembali bersatu dengannya seperti semula
Kuingin dadaku terbelah oleh perpisahanAgar bisa kuungkapkan derita kerinduan cintaSetiap orang yang jauh dari sumbernyaIngin kembali bersatu dengannya seperti semula.
Mencinta adalah mencapai TuhanTakkan pernah lagi dada seorang Pencinta merasakan kesedihanTakkan pernah lagi jubah seorang Pencinta tersentuh kematianTakkan pernah lagi jazad seorang Pencinta ditemukan terkubur di tanahMencinta adalah mencapai Tuhan
jangan tanya apa agamaku. aku bukan yahudi. bukan zoroaster. bukan pula islam. karena aku tahu, begitu suatu nama kusebut, kau akan memberikan arti yang lain daripada makna yang hidup di hatiku.
Kenapa aku harus mencari?Aku sama dengannyaJiwanya berbicara kepadakuYang kucari adalah diriku sendiri!
“Wahai kegilaan yang membuai, Kasih !Engkau Tabib semua penyakit kami !Engkau penyembuh harga diri,Engkau Plato dan Galen kami !
Aku adalah kehidupan dari yang kucintaiApa yang dapat kulakukan hai orang-orang Muslim ?Aku sendiri tidak tahu.Aku bukan orang kristen, bukan orang Yahudi, bukan orang Magi, bukan orang Mosul,Bukan dari Timur, bukan dari barat, bukan dari darat, bukan dari laut,Bukan dari tambang Alama, bukan dari langit yang melingkar,Bukan dari bumi, bukan dari air, bukan dari udara, bukan dari api,Bukan dari singgasana, bukan dari tanah, dari eksistensi, dari ada,Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqsee,Bukan dari kerajaan-kerajaan Irak dan Kurasan,Bukan dari dunia ini atau yang berikutnya; dari syurga atau neraka,Bukan dari Adam, Hawa, taman-taman syurgawi, atau firdausi,Tempatku tanpa tempat, jejakku tanpa jejak,Bukan raga atau jiwa; semua adalah kehidupan dari yang kucintai.
Lewat Cintalah semua yang pahit akan jadi manis,Lewat cintalah semua yang tembaga akan jadi emas,Lewat cintalah semua endapan akan jadi anggur murni,Lewat cintalah semua kesedihan akan jadi obat,Lewat cintalah si mati akan jadi hidup,Lewat cintalah Raja jadi budak.
Simbolisme Sufi
Pelukan dan ciuman adalah pesona-pesona cinta.Tidur adalah kontemplasi,Parfum adalah harapan untuk berkah Ilahi.Penyembah berhala berarti manusia dengan keyakinan murni, bukan kaum kafir.Anggur, yang dilarang oleh Nabi Muhammad kepada pengikutnya, digunakan sebagai sebuah symbol-kata oleh kaum Sufi untuk menunjuk pengetahuan spiritual, danPenjual anggur berarti seorang pemandu spiritual.Sebuah Kedai minum adalah tempat dimana anggur cinta Ilahi memabukkan para musafir.Kemabukan berarti ekstase religius, Keriangan adalah kesenangan dalam cinta Sang Khaliq.Keindahan berarti keagungan Sang Kekasih.Rambut ikal dan Rambut berarti kemurnian yang menyelubungi wajah Kesatuan dari para pecinta-Nya.Pipi berarti esensi nama-nama dan sifat-sifat Ilahi. Bulu halus adalah dunia ruh-ruh suci yang paling dekat dengan Ketuhanan. Tahi lalat pada pipi adalah titik Kesatuan yang tak bisa dibagi.Obor adalah cahaya yang terpancar dalam hati oleh Sang Kekasih.
Lihat hanya Satu,katakan hanya Satu,kenal hanya Satu.
SEBERAPA JAUH ENGKAU DATANG!
Sesungguhnya, engkau adalah tanah liat. Dari bentukan mineral, kau menjadi sayur-sayuran. Dari sayuran, kau menjadi binatang, dan dari binatang ke manusia. Selama periode ini, manusia tidak tahu ke mana ia telah pergi, tetapi ia telah ditentukan menempuh perjalanan panjang. Dan engkau harus pergi melintasi ratusan dunia yang berbeda.
JALAN
Jalan sudah ditandai.Jika menyimpang darinya, kau akan binasa.Jika mencoba mengganggu tanda-tanda jalan tersebut,kau melakukan perbuatan setan.EMPAT LAKI-LAKI DAN PENERJEMAH
Empat orang diberi sekeping uang.
Pertama adalah orang Persia, ia berkata, “Aku akan membeli anggur.”
Kedua adalah orang Arab, ia berkata, “Tidak, karena aku ingin inab.”
Ketiga adalah orang Turki, ia berkata, “Aku tidak ingin inab, aku ingin uzum.”
Keempat adalah orang Yunani, ia berkata, “Aku ingin stafil.”
Karena mereka tidak tahu arti nama-nama tersebut, mereka mulai bertengkar. Mereka memang sudah mendapat informasi, tetapi tanpa pengetahuan.
Orang bijak yang memperhatikan mereka berkata, “Aku tidak dapat memenuhi semua keinginan kalian, hanya dengan sekeping uang yang sama. Jika kalian jujur percayalah kepadaku, sekeping uang kalian akan menjadi empat; dan keempatnya akan menjadi satu.”
Mereka pun tahu bahwa sebenarnya keempatnya dalam bahasa masing-masing, menginginkan benda yang sama, buah anggur.
AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU
Apa yang dapat aku lakukan, wahai ummat Muslim?Aku tidak mengetahui diriku sendiri.Aku bukan Kristen, bukan Yahudi,bukan Majusi, bukan Islam.Bukan dari Timur, maupun Barat.Bukan dari darat, maupun laut.Bukan dari Sumber Alam,bukan dari surga yang berputar,Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;Bukan dari dunia kini atau akan datang:surga atau neraka;Bukan dari Adam, istrinya Adam,taman Surgawi atau Firdaus;Tempatku tidak bertempat,jejakku tidak berjejak.Baik raga maupun jiwaku: semuanyaadalah kehidupan Kekasihku …
BURUNG HANTU DAN ELANG RAJA
Seekor elang kerajaan hinggap di dinding reruntuhan yang dihuni burung hantu. Burung-burung hantu menakutkannya, si elang berkata, “Bagi kalian tempat ini mungkin tampak makmur, tetapi tempatku ada di pergelangan tangan raja.” Beberapa burung hantu berteriak kepada temannya, “Jangan percaya kepadanya! Ia menggunakan tipu muslihat untuk mencuri rumah kita.”DIMENSI LAIN
Dunia tersembunyi memiliki awan dan hujan,tetapi dalam jenis yang berbeda.Langit dan cahaya mataharinya, juga berbeda.Ini tampak nyata,hanya untuk orang yang berbudi halus —mereka yang tidak tertipu oleh kesempurnaan dunia yang semu.
MANFAAT PENGALAMAN
Kebenaran yang agung ada pada kitaPanas dan dingin, duka cita dan penderitaan,Ketakutan dan kelemahan dari kekayaan dan ragaBersama, supaya kepingan kita yang paling dalamMenjadi nyata.KESADARAN
Manusia mungkin berada dalam keadaan gembira, dan manusia lainnya berusaha untuk menyadarkan. Itu memang usaha yang baik. Namun keadaan ini mungkin buruk baginya, dan kesadaran mungkin baik baginya. Membangunkan orang yang tidur, baik atau buruk tergantung siapa yang melakukannya. Jika si pembangun adalah orang yang memiliki pencapaian tinggi, maka akan meningkatkan keadaan orang lain. Jika tidak, maka akan memburukkan kesadaran orang lain.DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN
Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.Dia tidak di Salib.Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.Tidak ada tanda apa pun di dalamnya.Menuju ke pegunungan Herat aku melangkah,dan ke Kandahar Aku memandang.Dia tidak di dataran tinggimaupun dataran rendah. Dengan tegas,aku pergi ke puncak gunung Kaf (yang menakjubkan).Di sana cuma ada tempat tinggal(legenda) burung Anqa.Aku pergi ke Ka’bah di Mekkah.Dia tidak ada di sana.Aku menanyakannya kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosufDia ada di luar jangkauan Avicenna …Aku melihat ke dalam hatiku sendiri.Di situlah, tempatnya, aku melihat dirinya.Dia tidak di tempat lain.MEREKA YANG TAHU, TIDAK DAPAT BICARA
Kapan pun Rahasia Pemahaman diajarkan kepada semua orangBibir-Nya dijahit melawan pembicaraan tentang Kesadaran.
JOHA DAN KEMATIAN
Seorang anak laki-laki menangis dan berteriak di belakang jenazah ayahnya, ia berkata, “Ayah! Mereka membawamu ke tempat di mana tidak ada pelindung lantai. Di sana tidak ada cahaya, tidak ada makanan; tidak ada pintu maupun bantuan tetangga…”
Joha, diperingatkan karena penjelasan tampaknya mencukupi, berteriak kepada ayahnya sendiri:
“Orangtua yang dihormati oleh Allah, mereka diambil ke rumah kami!”KECERDASAN DAN PEMAHAMAN SEJATI
Kecerdasan adalah bayangan dari Kebenaran obyektifBagaimana bayangan dapat bersaing dengan cahaya matahari?REALITAS SEJATI
Di sini, tidak ada bukti akademis di dunia;Karena tersembunyi, dan tersembunyi, dan tersembunyi.JIWA MANUSIA
Pergilah lebih tinggi — Lihatlah Jiwa Manusia!PELEPASAN MENIMBULKAN PEMAHAMAN
Wahai Hati! Sampai dalam penjara muslihat,kau dapat melihat perbedaan antara Ini dan Itu,Karena pelepasan seketika dari Sumber Tirani;bertahan di luar
DUA ALANG-ALANG
Dua alang-alang minum dari satu sungai.Satunya palsu, lainnya tebu.AKAN JADI APA DIRIKU?
Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput;Aku telah alami tujuhratus dan tujuhpuluh bentuk.Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran;Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang.Aku mati dari kebinatangan menjadi manusia.Maka mengapa takut hilang melalui kematian?Kelak aku akan matiMembawa sayap dan bulu seperti malaikat:Kemudian melambung lebih tinggi dari malaikat —Apa yang tidak dapat kau bayangkan.Aku akan menjadi itu.
RASUL
Rasul adalah mabuk tanpa anggur:Rasul adalah kenyang tanpa makanan.Rasul adalah terpesona, takjub:Rasul adalah tidak makan maupun tidurRasul adalah raja di balik jubah kasar:Rasul adalah harta benda dalam reruntuhan.Rasul adalah bukan dari angin dan bumi:Rasul adalah bukan dari api dan air.Rasul adalah laut tanpa pantai:Rasul adalah hujan mutiara tanpa menalang.Rasul adalah memiliki ratusan bulan dan langit:Rasul adalah memiliki ratusan cahaya matahari.Rasul adalah bijaksana melalui Kebenaran:Rasul adalah bukan sarjana karena buku.Rasul adalah melebihi keyakinan dan kesangsian:Karena Rasul apakah ada ‘dosa’ atau ‘kebaikan’?Rasul berangkat dari Ketiadaan:Rasul telah tiba, benar-benar berangkat.Rasul adalah, Tersembunyi, Wahai Syamsuddin!Carilah, dan temukan – Rasul!
KEBENARAN
Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan:“Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendahTidak di bumi, langit atau singgasana.Ini kepastian, wahai kekasih:Aku tersembunyi di kaibu orang yang beriman.Jika kau mencari aku, carilah di kalbu-kalbu ini.”ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan akan Kebenaran lenyap dalam pengetahuan Sufi. Kapan manusia akan memahami ucapan ini?
DEBU DI ATAS CERMIN
Hidup/jiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di atasnya. Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.KERJA
Kerja bukan seperti yang dipikirkan orang.Bukan sekadar sesuatu yangjika sedang berlangsung, kaudapat melihatnya dari luar.Seberapa lama kita, di Bumi-dunia,seperti anak-anakMemenuhi lintasan kita dengan debu dan batu dan serpihan-serpihan?Mari kita tinggalkan duniadan terbang ke surga,Mari kita tinggalkan kekanak-kanakandan menuju ke kelompok Manusia.RUMAH
Jika sepuluh orang ingin memasuki sebuah rumah, dan hanya sembilan yang menemukan jalan masuk, yang kesepuluh mestinya tidak mengatakan, “Ini sudah takdir Tuhan.”
Ia seharusnya mencari tahu apa kekurangannya.
BURUNG HANTU
Hanya burung bersuara merdu yang dikurung.Burung hantu tidak dimasukkan sangkarUPAYA
Ikat dua burung bersama.Mereka tidak akan dapat terbang,kendati mereka tahu memiliki empat sayap.
PENCARIAN
Carilah mutiara, saudaraku, di dalam tempurung;Dan carilah keahlian diantara manusia di dunia.
TUGAS INI
Kau mempunyai tugas untuk dijalankan. Lakukan yang lainnya, lakukan sejumlah kegiatan, isilah waktumu secara penuh, dan jika kau tidak menjalankan tugas ini, seluruh waktumu akan sia-sia.KOMUNITAS CINTA
Komunitas Cinta tersembunyi diantara orang banyak;Seperti orang baik dikelilingi orang jahat.SEBUAH BUKU
Tujuan sebuah buku mungkin sebagai petunjuk. Namun kau dapat juga menggunakannya sebagai bantal; Kendati sasarannya adalah memberi pengetahuan, petunjuk, keuntungan.TULISAN DI BATU NISAN JALALUDDIN AR-RUMI
Ketika kita mati, jangan cari pusara kita di bumi, tetapi carilah di hati manusia.